Pengertian dari Fonetik dan Fonologi


Phonetics dan phonology adalah ilmu yang sama-sama mengkaji tentang suara. Dalam phonetics disediakan cara-cara yang objektif untuk mendeskripsikan dan menganalisa jangkauan dari suara manusia digunakan dalam bahasa mereka. phonetics terbagi menjadi 3, yaitu articulatory phonetics yang mengidentifikasi organ-organ dan otot-otot mana yang terlibat dalam menghasilkan suara yang berbeda. suara-suara tersebut kemudian dikirim dari pembicara kepada pendengar. Sedangkan acoustic dan auditory phonetics focus pada bagaimana suara itu berjalan melewati udara dalam bentuk gelombang suara dan dampak dari gelombang tersebut terjadi pada telinga dan otak si pendengar.

Phonologists lebih mengacu pada pola suara dalam beberapa bahasa, pada apa yang pembicara dan pendengar harus ketahui, apa yang anak-anak butuhkan untuk belajar, gdan ilmu ini dekat dengan psikologi. Kita sering pinya intuisi tentang bahasa tanpa tahu darimana mereka datang atau bagaimana untuk mengungkapkan itu, tetapi ilmu tentang ini memang ada.
Hubungan antara phonetics dan phonology adalah sesuatu yang komplek. seperti halnya saat bayi pada fase babbling, memproduksi sebuah suara, termasuk beberapa yang mereka tidak pernah dengar dari orang tuanya. Dalam hal ini, phonetics menyediakan banyak keragaman dalam bahasa, termasuk informasi yang lebih dari pembicara tampak digunakan atau dibutuhkan, semua pembicara, dan setiap ucapan yang berbeda.

1.2 Variasi atau perbadaan
Variasi dibagi dalam 2 bagian : fonetik adalah universal dan phonology adalah bahasa yang spesifik. Tetapi keduanya tidak simple.

Pertama,  para peneliti phonology melakukan percobaan dan membedakannya dalam pola karakteristik dalam satu bahasa dan simple reflek di cerita, dari kata yang lain diman ayang lebih banyak universal motivasi adalah issue. Di dalam perkara *fnil, atau lebih dari general kata yang berinisial [fn-], kita berhadapan dengan fakta dari Inggris modern. Ini sempurna untuk memproduksi suatu kombinasi suara; ada kata dalam banyak bahasa, mencakup Norwegian fnise ‘giggle’, fnugg ‘speck’, dimulai dengan hanya kelompok itu; dan sungguh, itu normal dalam periode awal di Inggris – sneeze, contohnya, nenek moyang Old English fnesan, dengan Old English fnaed menunjukkan ‘hem, edge, fringe’; tetapi ini tidak termasuk bagian dari inventaris dari kombinasi suara yang mana kita telah belajar berbicara Inggris dan dilakukan sampai hari ini. Hal ini sama dengan kelompok yang berinisial, seperti [kn-] : ini adalah keadaan yang sudah biasa di Old English, seperti cnawan ‘to know’, dan bertahan sampai pengejaan Modern English, yerlebih lagi ini sekarang adalah pelafalan yang sederhana [n]; lagi, [kn-] ini juga sempurna di lain bahasa, termasuk German, dimana kita menemukan Knabe ‘boy’, Knie ‘knee’.

Di sisi yang lain, jika kamu mengatakan kata intemperate dan incoberent untuk dirimu sendiri senatural mungkin seperti yang kamu bisa, dan memusatkan pada konsonan pertama yang bertuliskan n, kamu boleh memperhatikan dua sinyal perbedaan suara. Di kata intemperate, di bagian lidah depan bergerak naik kebelakang di atas bagian depan gigi untuk huruf n, dan tetap disana untuk huruf t; tetapi di kata incoberent, kebenyakan orang biasanya memproduksi suara dengan menandai ing dalam melafalkannya di bahasa Inggris, dengan lidahmu ditinggikan lebih jauh kembali kedalam mulut, dimana [k] (dilafalkan c). Proses asimilasi seperti ini involve dua suara menutup bersamaan di sebuah kata menjadi semakin dekat bersamaan dalam pengucapan di terminology, membuat mudah untuk para pembicara untuk memproduksi vocal suara.  Asimilasi adalah sebuah kejadian di sebuah bahasa manusia; dan terutama sekali dalam keadaan untuk suara nasal, seperti melafalkan satu n disini, untuk asimilasi mengikuti konsonan. Penjelasan tekhnik universal seperti satu involve persekutuan dari phonology dan fonetik; jadi ahli fonologi menarik di universal juga.

Bagaimanapun, berkenaan dengan fonologi terdapat perbedaan level dalm bahasa; sering, dua orang mengira bahwa dirinya sendiri adalah pembicara yang sama dengan bahasa, tetapi merubah penggunaanya (kadang ketika kamu berbicara tomayto, kemudian saya berbicara timahto). Ini bukan hanya saja automatic, persoalan phonetic: di kasus yang sama seorang pembicara single  selalu mengunakan satu variant, tetapi lainnya, individual akan  menggunakan varian yang berbeda pada kejadian yang berbeda pula.

1.3 The International Phonetics Alphabet
Lebih jauh lagi, contoh yang lebih detil dan umum, atau yang termasuk bagian luar bahasa. Memberikan lebih banyak contoh kosa kata yang lebih spesifik, dan sistem notasi yang didedikasikan pada deskripsi bunyi.

Di dalam susunan ejaan bahasa inggris, meskipun hanya susunan tulisan yang paling sering kita gunakan, kedua hal itu terlalu sulit bagi kita untuk di mengerti Tanpa transkripsi tulisan yang universal pada fonetik dan fonologi, menulis bunyi yang berasal dari bahasa lain adalah tantangan besar, karena antara bunyi yang dihasilkan dan tulisan dari bunyi itu bila dibaca dengan bahasa kita akan menghasilkan bunyi yang berbeda.

Misalnya, bunyi yang digunakan dalam bahasa inggris, kata “scenary bila dibaca dengan bahasa kita adalah “skenari”, namun dalam bahasa inggris seharusnya  dibaca “sinaeri”.  Atau jika kita mendengarkan seorang penutur bahasa inggris, bila dalam bahasa kita hanya mengetahui dasar “huruf konsonan dan vokal”, dan tidak mengetahui bagaimana bunyi itu diucapkan maka akan sulit bagi kita untuk menangkap maksud yang diucapkan oleh penutur bahasa inggris tersebut. Lebih buruk lagi jika ada bunyi kata-kata sukar yang tidak sesuai dengan ketepatan pengucapannya meskipun bagi penutur dalam bahasa inggris. Dari contoh tersebut menjelaskan bahwa IPA (international phonetics alphabet) yang diusulkan pada tahun 1888 oleh International Phonetics Association, dan terakhir diperbarui pada tahun 1996, adalah pedoman bagi penutur seseorang dalam mempelajari bahasa lain dan mendapatkan bunyi bahasa yang sesuai dengan bahasa tersebut.

Cabang linguistik yang mempelajari penggunaan suara dalam bahasa manusia . Fonetik adalah studi tentang sifat fisik pidato suara dan produksi ujaran : bagaimana suara yang dihasilkan oleh tubuh manusia , apa yang mereka seperti sebagai gelombang suara , dan bagaimana pidato proses telinga manusia . Fonologi adalah studi tentang bagaimana suara ini disusun dalam bahasa - misalnya, yang semua pidato yang mungkin terdengar bahasa digunakan untuk membangun kata-katanya , bagaimana suku kata yang dibangun dalam bahasa tertentu , dan fenomena lain . Fonologi & fonetik telah dipelajari secara rinci selama sekitar 200 tahun . Misi fonologi adalah untuk memahami bagaimana suara pidato dan fitur fonetik diatur dalam bahasa sehingga mereka dapat digunakan untuk membuat KONTRAS , perbedaan antara suara yang memungkinkan penciptaan kata-kata yang berbeda , yang kemudian dapat melayani tujuan melambangkan ribuan konsep yang merupakan dunia mental kita . Tugas fonem dalam bahasa adalah untuk membedakan kata-kata dari satu sama lain . Misalnya , perbedaan antara / s / dan / z / suara sinyal Inggris yang ' menggugat ' dan 'zoo ' adalah kata-kata yang berbeda.

Dan EJAAN BAHASA INGGRIS ( = ortografi bahasa Inggris) : Sebuah sistem menggunakan simbol-simbol tertulis ( huruf dan kombinasi huruf ) untuk mewakili bahasa lisan . Sejarah ejaan bahasa Inggris dimulai dengan asal-usul bahasa Inggris di Kepulauan Inggris 1500 tahun lalu ( 500 AD dan seterusnya ) . Sejarah panjang telah menyebabkan banyak keanehan ejaan bahasa Inggris . Salah satu faktor dalam kompleksitas sistem saat ini adalah bahwa pengucapan bahasa telah berubah selama 500 tahun terakhir sehingga ejaan tidak cocok suara dengan cara yang sama seperti dalam sistem ejaan Eropa lainnya , seperti yang dari Spanyol . Faktor lain yang menyulitkan adalah ribuan kata-kata bahasa Inggris telah diambil dari bahasa lain - dari bahasa Yunani ( simfoni ) ke Latin ( aneh ) ke Hindi ( shampoo ) ke Jepang ( karaoke ) . Ejaan kata dalam bahasa sumber sering dipertahankan , menyebabkan inkonsistensi seperti menggunakan <c> mengeja kedua / s / , seperti di kota , dan / k / , seperti dalam koma . Amerika English ejaan telah cukup banyak tetap dalam bentuk yang sekarang sejak paruh pertama abad ke-19.

Simbol IPA secara alami juga banyak digunakan untuk mewakili fonem bahasa tertentu. Misalnya, konsonan awal dari bahasa Inggris anggap fonetis frikatif gigi [ θ ] untuk kebanyakan speaker , sehingga fonem direalisasikan dengan cara ini biasanya direpresentasikan sebagai / θ / Tapi perhatikan dengan seksama bahwa simbol fonem konvensional yang terdiri dari simbol IPA di garis miring fonem mungkin tidak pada kenyataannya diucapkan dalam cara simbol IPA akan menyarankan . ; misalnya, fonem pada awal English merah lazim direpresentasikan sebagai / r / , untuk kenyamanan ortografis , tapi mungkin ada pembicara asli bahasa Inggris yang pernah mengucapkan kata ini dengan getar [ r ] .... Sebuah simbol IPA dalam tanda kurung siku adalah ( atau seharusnya ) dimaksudkan untuk mewakili suara pidato nyata akurat , sebuah simbol IPA di garis miring fonem adalah cara yang nyaman untuk mewakili beberapa fonem dalam beberapa bahasa dan mungkin tidak menjadi panduan setia kepada realitas fonetik ".

0 Response to "Pengertian dari Fonetik dan Fonologi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel