Pengertian dan Sejarah Kampung Naga, Tasikmalaya


Kampung Naga merupakan sebuah perkampungan yang berlokasi di wilayah Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. lokasinya tidak jauh dari jalan raya yang menghubungkan antara Kota Garut dan Kota Tasikmalaya. Kampung ini berada di lembah yang subur dengan batas wilayah di sebelah barat, Kampung Naga dibatasi oleh hutan keramat karena di hutan tersebut ada makam leluhurnya Kampung Naga, dan di sebelah selatan dibatasi oleh sawah-sawah penduduk, dan di sebelah utara dan timur dibatasi oleh sungai ciwulan yang bermata air dari gunung Cikuray, jadi sebenarnya nama Kampung Naga itu sendiri merupakan singkatan kata dari kampung dina gawir (bahasa sunda), sedangkan apabila dalam bahasa indonesia sendiri artinya sebuah kampung yang berada di lembah yang subur.

Kampung Naga merupakan perkampungan kecil yang dihuni oleh 101 kepala keluarga, memiliki luas 1500 m2, para penduduknya masih menjaga tradisi para leluhurnya, dan inilah yang membuat kampung ini unik, karena mereka masih tetap menjaga budaya leluhur mereka sampai sekarang.

Sejarah Kampung Naga

Kampung Naga merupakan sebuah perkampungan yang masih sangat tradisional, dan asal muasal dari nama Kampung Naga itu sendiri merupakan sebuah singkatan nama dari Na Gawir (sunda buhun), jadi dalam bahasa Indonesia artinya tebing tinggi yang menyerupai lembah. Kampung ini dibelah, nenek moyang Kampung Naga sendiri adalah Eyang Singaparna yang makamnya berada di sebuah hutan di sebelah barat Kampung Naga.

Kampung Naga ini dikatakan unik karena para penduduknya yang masih menjaga dan melestarikan tradisi nenek moyangnya secara turun temurun sehingga tidak terpengaruh oleh modernitas, kepatuhan warganya dalam mempertahankan upacara-upacara adat leluhurnya seperti dalam hal upacara religi, pengetahuan, kesenian, bahasa dan mata pencaharian leluhurnya. Dahulu sempat terdengar kabar kalau Kampung Naga ditutup untuk orang luar karena mereka tidak mau daerahnya dijadikan objek wisata dan Kampung Naga sendiri menyebut bahwa sejarah kampungnya dengan istilah “pareum obor”, pareum jika diartikan dalam bahasa indonesia yaitu mati, sedangkan obor sendiri artinya penerangan atau cahaya, maka jika diterjemahkan secara singkat artinya matinya penerangan. Hal ini berkaitan dengan sejarah Kampung Naga itu sendiri.

Jadi mereka tidak mengetahui asal usul kampungnya, menurut masyarakat Kampung Naga, hal ini disebabkan oleh terbakarnya arsip sejarah mereka pada saat kampung ini dibakar oleh organisasi DI/TII yang menginginkan negara Islam di Indonesia dan Kampung Naga pada saat itu lebih mendukung Soekarno. Oleh karena tidak mendapatkan simpati warga Kampung Naga maka DI/TII membumihanguskan perkampungan tersebut pada 1956.

Adapun versi sejarah yang diceritakan pada masa kewalian Sunan Gunung Djati, seorang abdinya yang bernama Singaparna ditugasi untuk menyebarkan agama Islam ke sebelah barat. Kemudian ia sampai ke daerah Neglasari yang sekarang menjadi Desa Neglasari, ditempat tersebut sang abdi bersemedi dan dalam persemediannya, ia mendapat petunjuk, bahwa ia harus mendiami satu tempat yang sekarang disebut Kampung Naga.



0 Response to "Pengertian dan Sejarah Kampung Naga, Tasikmalaya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel