Bentuk Karya Sastra Pada Masa Imperium Umayyah


Karya Sastra Pada Masa Imperium Umayyah
Pada masa Bani Umayyah kemajuan intelektual paling penting selama periode ini terjadi pada bidang penulisan puisi fakta bahwa kelahiran islam tidak mendukung aktivitas kepenyairan terbukti dari tiadanya gairah para penyair untuk mengubah puisi ketika umat islam mendapatkan kesuksesan selama masa penaklukkan dan perluasan, sehingga gambaran arab sebagai “ negeri para penyair” tidak tampak sama sekali.
Dengan naiknya dinasti umayyah kepanggung kekuasaan, keterkaitan lama dengan dewi-dewi anggur, lagu, dan puisi kembali di bangun. Untuk pertama kalinya, penyair cinta benar-benar menampakkan eksistensinya dalam literatur arab. Sementara kebanyakan para penulis pra islam menyisipkan kata-kata pengantar pada puisi-puisi panjang mereka dengan beberapa bait bernuansa erotis, tidak satupun dari mereka dapat dikatakan memiliki kecakapan khusus dalam mengubah puisi cinta. Dimlai dari kata pengantar cinta (nasib) dalam qosidah ini, puisi arab bersajak muncul dibawah pengaruh para penyanyi Persia dan meniru gaya mereka.
Dua karya sastra yang menonjol pada masa umayyah adalah prosa dan puisi, dua karya tersebut merupakan suatu karya yang lahir dari polemik politik yang terjadi pada masa itu, dan itu sangat jelas memengaruhi terhadap jenis dan isi dua karya sastra yang berkembang pada masa itu, faktornya adalah ; Pertama adalah futuhat (penyebaran islam) awal telah menyebabkan kekuasaan islam meliputi penduduk non arab dan banyak dari mereka yang telah masuk islam. Kedua, para kholifah Umayyah sendiri memang menggemari puisi, dan mereka memberikan hadiah-hadiah besar kepada para penyair yang menciptakan pkuisi-puisi pujian bagi mereka, atau yang menghsilkan puisi-puisi yang indah.
1. Puisi
Karya sastra puisi mengalami banyak peningkatan pada masa ini, terutama dalam isi dan jenisnya berbau politik, selain itu adanya kebebasan yang diberikan oleh para pemimpin Bani Umayyah, karena sebelumnya puisi yang berkembang pada masa Rasululloh yang hanya berisi pujian terhadap Rasul dan khulafaur rasidin. Bisa dikatakan pada masa Bani Umayyah ini, masa yang kembali ke jaman jahiliyah karena puisi-puisi cinta berupa pengagungan terhadap kaum wanita hadir kembali, yang sebelumnya sudah dihapuskan di jaman Rasululloh SAW.
Ada tiga jenis puisi yang sangat populer pada masa ini, diantaranya :
  1. Puisi politik (syi’ir Siyasi)
Dalam puisi jenis ini, terdapat unsur yang mendukung suatu partai tertentu dalam menghadapi partai lawannya. Para penyair menjadi penyambung aspirasi resmi bagi setiap kelompok dengan makna-makna yang mengandung argumentasi agama dan kepantingan kelompok yang disampaikan dengan gaya bahasa yang tegas, kuat dan tajam.
  1. Puisi polemik (syi’ir Naqoid)
Puisi ini menggabungkan antara kebanggaan dan pujian. di mana satu individu membanggakan diri dan kaumnya sambil mencela dan mengejek individu lainya. Sebagai reaksi, individu yang dicela membalas dengan membela diri dan membanggakan kaumnya disertai dengan celaan bagi penyair lawannya.
  1. Puisi cinta (syi’ir Al-Ghazal)
Puisi ini merupakan pengungkapan seseorang yang sedang jatuh cinta. Puisi cinta ini ada dua jenis, yaitu puisi kebebasan cinta dan puisi murni tanpa hasrat. Puisi kebebasan cinta ini tersebar di daerah perkotaan yang menceritakan tentang sifat-sifat tubuh dan petualangan cinta.
  1. Prosa
Pada zaman ini prosa berkembang sangat pesat, terutama pidato. Pidato di depan public dalam berbagai bentuknya telah berkembang dan mencapai puncaknya selama dinasti umayyah
Ada beberapa jenis prosa yang berkembang dimasa ini, dianaranya :
  1. Khutbah
Bentuk karya sastra ini muncul sebagai akibat konflik politik tentunya, misalnya banyak kelompok keagamaan dan partai politik yang ingin menyebarkan agama, karena banyaknya pertentangan antar kaum dan kelompoknya.
  1. Rasail
Surat-surat politik yang sangat singkat dan padat, berupa catatan resmi kenegaraan yang tidak lebih dari beberapa baris.
  1. Kitabah
Kitabah berkembang pesat pada masa ini. ketika islam tersebar pada masa ini telah terjadi percampuran antara orang-orang arab dengan orang-orang asing yang menyebabkan lisan orang-orang arab tidak lagi murni seperti masa-masa awal islam.

0 Response to "Bentuk Karya Sastra Pada Masa Imperium Umayyah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel