LAHIRNYA KARYA SASTRA DI WILAYAH EROPA
Sastra di Wilayah Eropa
Kegiatan bersastra dari masa ke masa selalu mengalami perkembangan yang pesat, tidak pernah mengalami kepakuman dalam bersastra. Misalnya saja negara-negara besar di Eropa yang sampai saat ini terus bersastra, sebut saja negara Spanyol, dimana negara ini dalam melakukan kegiatan bersastra dipengaruhi oleh sentuhan-sentuhan islam. Dalam sejarahnya Spanyol dikuasai oleh islam yang dipimpin oleh 3 pahlawan Islam yang perkasa yaitu Tharif ibn Malik, Thariq ibn Ziyad, dan Musa ibn Nushair pada masa kejayaan Dinasti Umayyah. Akan tetapi, sebagai perintis utama dalam penaklukan Andalusia (Spanyol) ini adalah Tariq ibn Ziyad. Ia yang telah memimpin pasukan tentera menyeberangi lautan Gibralta (Jabal Thariq) menuju ke semenanjung Iberia. Musa ibn Nushair pada tahun 711 M, mengirim pasukan Islam dibawah pimpinan Thariq bin Ziyad yang hanya berjumlah 7000 orang dan tambahan pasukan 5000 personel yang memang tak sebanding dengan tentera pasukan Gothik yang berkekuatan 100.000 lengkap bersenjata. Namun, pada akhirnya, Thariq bin Ziyad mencapai kemenangan, dengan mengalahkan Raja Foderick di Bakkah dan menaklukan kota-kota penting seperti Cordova, Granada, Toledo dan hingga akhirnya menguasai seluruh kota penting di Spanyol (Yanti, 2014).
Kemenangan-kemenangan Islam di negara Spanyol didorong oleh faktor-faktor pejuang dan prajurit Islam yang kuat, kompak dan penuh percaya diri dan juga didorong oleh faktor-faktor yang menguntungkan Islam yakni kondisi sosial, politik dan ekonomi Spanyol yang menurun pada saat itu.
Politik yang terjadi di Spanyol ini, mengalami pergoncangan, walaupun pada saat itu masih dikuasi oleh orang-orang muslim, bahkan yang menyebabkan hal teresbut terjadi, dikarenakan adanya penyerangan dari daulah abbasiyah yang ingin menguasai Spanyol dan mengalahkan Bani Umayyah, sehingga terjadilah pembantaian besar-besaran dari Bani Abasiyyah terhadap Bani Umayyah.
Dari sisi ekonomi, Negara Spanyol ketika dikuasai oleh orang muslim mengalami kemakmuran , dimulai dengan pertanian irigasi yang didasarkan pada pola-pola negeri Timur mengantarkan pada pembudi dayaan sejumlah tanaman pertanian yang dapat diperjual-belikan. Spanyol memasuki fase perdagangan yang cerah lantaran hancurnya penguasaan armada Bizantium terhadap wilayah barat laut Tengah. Beberapa kota seperti seville dan Cordova mengalami kemakmuran lantaran melimpahnya produksi pertanian dan perdagangan internasional. Akan tetapi di paruh ke dua kekuasaan islam di Spanyol, para penguasa membangun kota dan mengembangkan ilmu pengetahuan dengan sangat “serius”, sehingga lalai membina perekonomian. Akibatnya timbul kesulitan ekonomi yang mempengaruhi kondisi politik dan militer (Yanti, 2014). Kejadian tersebut diperparah lagi dengan datangnya musim paceklik hingga membuat para petani tidak mampu membayar pajak. Selain itu, penggunaan keuangan negara pun tidak terkendali oleh para penguasa muslim saat itu.
- Sastra di Spanyol
Faktor lainnya adalah islam yang berkembang di negara Spanyol sangat mendominasi intelektual generasi umat Islam di Andalusia, menjadikan bahasa Arab menjadi kiblat ilmu pengetahuan saat itu. Bahasa Latin yang sudah lama mendominasi konstelasi peradaban Eropa tergeser oleh bahasa Arab. Banyak orang Kristen juga senang mempelajari berbagai syair Arab. Tata bahasa Arab yang indah menjadi daya tarik bagi orang Kristen Eropa.
Faktanya, ketika islam masuk ke daratan spanyol membawa dampak yang luar biasa terhadap orang-orang spanyol yang telah masuk islam, rasa semangat yang tinggi dalam memelajari alquran menjadi landasan mereka sangat menyukai kegiatan menulis dan tentunya menciptkakan aktivitas bersastra, bahkan banyak orang-orang kristen yang ikut tertarik memelajari bahasa arab yang merupakan bahasa yang dibawa oleh islam pada saat itu.
Masuknya islam ke Andalusia membawa perkembangan bahasa arab. Pada permulaan abad IX M bahasa arab sudah menjadi bahasa resmi di Andalusia (Yanti, 2014). Sejalan dengan perkembangan bahasa arab, berkembang pula kesusastraan Arab yang dalam arti sempit, disebut adab, baik dalam bentuk puisi maupun prosa.
Diantara jenis prosa adalah khithabah, tarrasul, maupun karya fiksi lainnya. Menurut Amer Ali ”Orang-orang arab di Andalusia adalah penyair-penyair alam. Mereka menemukan bermacam jenis puisi, yang kemudian dicontoh oleh orang-orang Kristen di Eropa selatan.
Menurut Saepulloh sastrawan terkemuka Andalusia pada saat kejayaan islam adalah:
- Abu Amr Ahmad ibn Muhammmad ibn Abd Rabbih yang menekuni ilmu kedokteran dan musik, tetapi kecenderungan lebih banyak kepada sastra dan sejarah. Ia semasa dengan empat orang khalifah Umayyah yang bagi mereka telah ia gubah syair-syair, sehingga ia memperoleh kedudukan terhormat di istana.
- Abu Amir Abdullah ibn Syuhaid. Baik prosa maupun puisi, hanya beberapa potong saja yang ditemukan
- Ibn Hazm orang penyair sufi yang banyak mengubah puisi-puisi cinta. Isi puisi yang dihimpun dalam ontologi permata seorang dara, berisi gambaran aspek-aspek percintaan dari pengalamannya sendiri dan pengalaman orang lain
- Muluk al-thawaif dianggap penyair paling besar di Andalusia pada masa itu. Seirama dengan perkembangan syair, berkembang pula musik dan seni suara. Hasan Ibn Nafi’ yang lebih dikenal dengan panggialn Ziryab mempunyai keahlian dalam seni musik dan tarik suara, pengaruhnya masih membekas sampai sekarang, bahkan dia dianggap sebagai pencetus pertama dari musik Spantol modern.
- Sastra Prancis
Ciri karya sastra ayng berkembang di Prancis menggambarkan tentang para pejuang nasional dalam melawan kolonial, penggambaran kemandirian dan kemerdekaa yang diperoleh dari pengalaman.
Bahkan Bahasa prancis ini berkembang juga di negara arab dalam praktik bersastra, melalui kegiatan pembelajaran di sekolah. Dampak dari penyebaran bahasa prancis ini sendiri melahirkan pengarang-pengarang karya sastra berbahasa prancis yang berasal dari luar negara Prancis. Karya sastra berbahasa prancis yang berkembang di negara-negara arab diwujudkan secara tertulis dengan mengungkapkan masalah-masalah lokal, para pengarang menyatakan identitas negaranya dan cenderung menjaga kekhasan masing-masing.
Genre sastra dari Francophone Magreb ini berbentuk drama, pusi, roman dan essay (Sastriyani, 2006 vol. 18). Akan tetapi genre roman selalu menjadi pilihan utama, para pengarang karya sastra berbahasa prancis, yang menggambarkan kisah perjuangan, kehidupan dalam keluarga, detektif, dokumenter, dan sejarah. Karya sastra francophone ini berkembang dan tumbuh di negara atau wilayah afrika, eropa, arab, canada, bahkan wilayah asia.
- Analisis Road to Mecca karya Muhammad Asad
Dalam buku ini Muhammad Assad melakukan perjalanan (mengembara) ke Mesir, Maghribi, Arab Saudi, Iran, Afghanistan, Syria, Iraq, Asia Tengah, dan selatan Rusia untuk berkenalan dengan dunia Islam. Dia jugak belajar Bahasa Arab dengan Shaikh Mustafa Marāghi seorang Rektor Universitas al-Azhar, disebabkan dia melihat kebenaran dalam Islam, Asad akhirnya memeluk Islam pada 1926 (Ishak, 2017).
Saat menetap di Arab, Asad paham betul makna dari alquran dan ia tinggal bersama orang arab badwi dipadang pasir, karena ia ingin belajar bahasa arab klasik pada zaman Nabi Muhammad SAW. Asad pun berhijrah ke Arab Saudi dan mulai berkenalan dengan Raja Abdul Aziz al-Saud. Akan tetapi bentuk kekecewaan Asad terhadap orang-orang arab yang lebih memerioritaskan kehidupan ekonominya yaitu sumber minyak, sehingga meninggalkan nilai-nilai keislaman, karena fokus pada sumber alam minyak.
Setelah itu, ia hijrah ke Pakistan dan berkenalan dengan Muhammad Iqbal (seorang reformis, penyair dan ahli falsafah). Asad dilantik untuk memimpin Jabatan Pembangunan Islam (Department of Islamic Reconstruction), dan menjadi diplomat di Kementerian Luar Pakistan. Tapi tak disangka terjadi kerusuhan di daerah Punjab, hingga menyebabkan rumahnya dibakar dan sebagian karyanya yang hancur.
Asad jugak tak terlepas dari zaman keraguan dan penolakan agama sebagai panduan hidup. Dari kejadian itulah yang menjadikannya sebagai seorang pemikir yang bertentangan dengan masyarakat ketika itu. Idea-ideanya nampak jelas dan berbeda dari yang lain.
BIBLIOGRAPHY
Ishak, A. (2017, January 10). Muhammad Asad: Bagaimana Seorang Yahudi Ini Menjadi Pemikir Islam Agung. Retrieved March 28, 2017, from Soscili: https://soscili.my/muhammad-asad-bagaimana-seorang-yahudi-ini-menjadi-pemikir-islam-agung/
Sastriyani, S. H. (2006). Dunia Sastra Francophone Di Arab-Magreb. Humaniora, vol. 18. hal. 79-85.
Yanti, S. (2014, February 3 ). Bani Umayyah II : Perkembangan Islam Di Spanyol Andalusia. Retrieved March 28, 2017, from https://syafieh.blogspot.com/2014/02/bani-umayyah-ii-perkembangan-islam-di.html
0 Response to "LAHIRNYA KARYA SASTRA DI WILAYAH EROPA"
Posting Komentar