Strategi Keberhasilah Belajar-Mengajar
Sumber (foto) : pojoksatu.id
Proses belajar-mengajar seringkali kita temukan dalam sebuah institusi pendidikan, misalnya saja di dalam lingkup sekolah, dimana seorang guru adalah orang yang mengajar yaitu menyampaikan informasi dan siswa berperan sebagai orang yang menerima infomasi yang disampaikan oleh guru.
Lalu bagaimanakah agar proses itu bisa dikatakan berhasil?
Banyak sekali mungkin pihak institusi pendidikan yang menganggap sekolahnya berhasil dengan akreditasi yang baik, memiliki jumlah siswa yang banyak, atau bahkan dengan bangunan yang besar dan megah. Tapi bagaimana dengan hasil dari apa yang telah mereka lakukan terhadap siswanya. Karena sekolah yang berhasil dapat dilihat dari keberhasilna siswanya, yang dapat dibuktikan dari kuwalitasnya sebagai siswa yang telah lulus dari sekolah tersebut.
Sedikitnya, ada empat hal yang bisa mencapai keberhasilan suatu proses belajar-mengajar dalam sebuah institusi pendidikan. Pertama, seorang guru yang kompoten dalam bidangnya. Di jaman sekarang ini, seorang guru haruslah mengajarkan kepada siswanya apa yang ia benar-benar kuasai, agar siswa mampu menerima infomasi yang tepat karena mereka menerima dari guru yang benar-benar paham apa yang mereka ajarkan. Kasus seperti mungkin saja masih belum diterapkan di beberapa pihak sekolah, terlebih lagi biasanya di suatu masyarakat pedesaan. Adapun sekarang di beberapa pihak sekolah tinggi, seorang dosen dituntut minimal telah menyelesaikan sekolah tinggi tingkat dua (S2), hal ini dikarenakan seorang dosen mampu dan menguasai bidangnya saat menyampaikan kembali kepada mahasiswanya.
Kedua, siswa ; yang menjadi acuan keberhasilan proses belajar-mengajar, dalam proses ini siswa menjadi objek, sekaligus tolak ukur keberhasilan seorang guru dalm mengajar. Namun hal tersebut bukanlha hal yang mudah bagi seorang guru sendiri, karena ada banyak keragaman siswa yang bisa ditemukan di sekolah-sekolah, salah satunya bagi siswa yang cepat tangkap akan mempermudah seorang guru dalam menyampaikan informasi (pelajaran) karena siswanya yang cepat dalam menerima informasi yang diampaikan oleh guru, tapi bagaimana dengan siswa yang membutuhkan waktu yang lama agar paham dengan apa yang disampaikan oleh guru? Butuh pekerjaan extra bagi seorang guru, agar siswa tersebut paham terhadap informasi yang disampaikan. Pada dasarnya tidak ada siswa yang bodoh ataupun pintar, hanya saja mereka ada ayng rajin belajar dan malas belajar. Bodoh dan pintar hanyalah akibat dari kemalasan dan kerajinan siswanya sendiri. Seorang guru harus mampu melihat setiap kemampuan dari siswanya, agar bisa menjadikan tolak ukur, bagaimana dia harus mengajar di kelas.
Ketiga, metode yang tepat, dimana hal ini menjadi pegangan seorang guru dalam mengajar. Metode sendiri menjadi hal yang sangat penting dalam proses mengajar, karena dengan sebuah metode yang tepat, maka hal prose belajar-mengajar di kelas akan mempermudah siswa dalam memahami apa yang diajarkan oleh gurunya. metode ini biasanya muncul dari melihat potensi siswa tadi tersbut. Metode ini menjadi sangat penting dan harus dimiliki oleh setiap guru.
Yang terakhir adalah sarana dan prasarana sekolah, hal ini kadang belum diterapkan oleh beberapa sekolah di pedesaan, karena faktor keuangan salah satunya yang kurang, sehingga hanya bisa dijumpai di beberapa sekolah yang besar di perkotaan, padahal sarana dan prasarana ini sangat penting adanya dan menjadi komponen pendukung dalam proses keberhasilan belajar, dari teori-teori yang dipelajari di dalam kelas, seperti mata pelajaran biologi, fisika, kimian dan yang lainnya. Akan tetapi hal ini tidaklah selalu dimanfaatkan oleh beberapa mata pelajaran di sekolah contohnya pelajaran pendidikan agama islam.
Setiap institusi pendidikan menginginkan keberhasilan, namun tidak semua institusi memfokuskan keberhasilannya dengan yang dicapai oleh siswa-siswa nya. Proses belajar-mengajar yang berhasil bisa dilakukan dengan ke empat poin diatas, diantaranya ; guru yang kompeten agar materi yang disampaikan sesuai dengan bidang yang dikuasai oleh guru, siswa yang cepat tangkap dalam memahami pelajaran, metode yang tepat yang harus dimiliki oleh setiap masing-masing guru yang akan mempermudah dalam proses belajar, dan yang terakhir adalah sarana dan prasarana yang di sediakan oleh pihak sekolah sebagai komponen pendukung, juga sebagai media aplikasi dari materi yang telah dipelajari oleh siswa di dalam kelas.
0 Response to "Strategi Keberhasilah Belajar-Mengajar"
Posting Komentar