Bulutangkis Kalah Pamor Dari Sepak Bola


Olahraga bulutangkis Indonesia masih kalah pamor dibandingkan dengan olahraga sepak bola, hal tersebut bisa dilihat dari beberapa tayangan pertandingan sepak bola di beberapa stasiun tv swasta, sehingga memanjakan para pecinta olahraga sepak bola dengan mudah menyaksikan olahraga kesayangannya, baik pertandingan nasional maupun tingkat internasional. Lain halnya dengan olahraga bulutangkis Indonesia yang sedikit mengalami kesulitan dalam penanyangan pertandingan tersebut, hal itu dikarenakan sulitnya mendapatkan hak siar dengan alasan harga yang cukup mahal, rating yang rendah bahkan ada yang beranggapan bahwa olahraga bulutangkis memakan waktu yang tidak menentu, hal tersebut memang dirasa cukup rasional karena dalam satu pertandingan bulutangkis, setiap match bisa memakan waktu lebih dari satu jam, bahkan bisa lebih dan kurang dari satu jam, dikarenakan setiap pemain harus memenangkan laga dua set dengan skor 2 x 21, bahkan tidak sedikit pula para pemain elit dunia sering mengalami rubber set (set ketiga) sebagai set penentuan, karena dua set sebelumnya mengalami skor imbang, hal inilah yang membuat waktu penayangan olahraga bulutangkis tak bisa ditentukan, apabila dibandingkan dengan olahraga sepakbola yang hanya memerlukan waktu normal 90 menit saja.

Dilihat dari sisi prestasi, sebenarnya olahraga bulutangkis Indonesia jauh lebih baik, jika di bandingkan dengan olahraga sepak bola. Pencapaian para atlit bulutangkis mampu mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya di beberapa turnamen besar di dunia, salah satunya adalah Olimpiade Rio pada tahun 2016 silam, pasangan ganda campuran terbaik Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi yang terbaik, setelah mengalahkan pasangan ganda campuran terbaik asal Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dengan straight game 21 - 14 dan 21 - 12. baru-baru ini turnamen tertua bulutangkis All England 2018, pasangan muda ganda putera terbaik Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernldi Gideon mampu memertahankan gelar juara tahun sebelumnya, setelah mengandaskan perlawanan ganda putera Denmark, Mathias Boe/Cartsen Mogensen dengan dua game langsung, 21 – 18 dan 21 – 16.

Adapun dalam cabang sepak bola, di tahun 2016. Indonesia harus puas sebagai runner-up dalam laga AFF yang hanya diikuti oleh beberapa negara ASEAN saja, Indonesia belum mampu menjadi yang pertama setelah kalah agregat poin 2-3 dari Thailand. Secara peringkat pun olahraga bulutangkis Indonesia berada di 10 besar dunia, sedangkan sepak bola Indonesia berada di peringkat 100 lebih dunia.


0 Response to "Bulutangkis Kalah Pamor Dari Sepak Bola"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel